Pernikahan dalam Adat Budaya Minangkabau

    

http://carigedungnikah.com/baju-pengantin-minang-modifikasi-ini-tetap-anggun-dan-sakral/



    Setiap daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda dan telah diikuti oleh penganutnya untuk waktu yang lama. Tradisi bagi masyarakat di daerah merupakan pedoman yang harus dilaksanakan atau dipatuhi untuk melakukan suatu kegiatan. Salah satu contohnya adalah pernikahan. Tulisan ini akan menguraikan tentang tradisi perkawinan dalam budaya Minangkabau.

    

    Pertama, rata-rata usia perkawinan bagi laki-laki dan perempuan di Minangkabau adalah masing-masing sekitar 28 tahun dan 25 tahun. Usia tersebut dianggap sebagai usia ideal untuk menikah. Ada banyak cara bagi pria dan wanita untuk bertemu dan berkencan. Beberapa orang mungkin bertemu secara tidak sengaja, bertemu atas pilihan orang tua mereka, atau telah mengenal satu sama lain sebagai teman, dan lainnya. Kemudian untuk membahas acara peresmian seperti pertunangan, akad nikah, resepsi, dan lainnya, masyarakat memilih pertemuan keluarga secara pribadi. Sebagian besar masyarakat Minagkabau menikah di rumah mempelai wanita, di sebuah bangunan dengan mengusung konsep tradisional atau modern. Namun akad nikah kebanyakan diadakan di masjid.

    

    Selanjutnya, tentang pembayaran biaya pernikahan dan resepsi. Biasanya, kedua mempelai bekerjasama untuk membayar biaya, mereka saling melengkapi. Dalam resepsi, kedua mempelai mengenakan pakaian adat, Baju Kurung dan Suntiang untuk pengantin wanita, serta Baju Penghulu untuk pengantin pria. Sementara itu, para tamu mengenakan pakaian yang bervariasi, baik gaya modern maupun tradisional. Biasanya, makanan yang disediakan dalam resepsi adalah makanan tradisional seperti rendang, soto, gulai, dan aneka sajian lainnya. Banyak dari calon pengantin memilih pergi ke luar kota atau pulau lain untuk berbulan madu.

   

     Penjelasan di atas sedikit banyak menggambarkan bagaimana tradisi pernikahan di Minangkabau. Dapat kita simpulkan bahwasannya masyarakat Minangkabau mempertahankan tradisi mereka dengan sangat baik. Meskipun sebagian ada yang tinggal di kota, budaya tradisional tetap diterapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan Lebat, Gedung Kuliah UNAND Banjir

Ulasan Novel "My Sister's Keeper" Karya Jodi Picoult

Pernah Nggak Sih, Memperhatikan Perilaku Berbahasa Teman-Teman di Sekitar Kalian?